Rabu, 14 November 2007

Tugas Resensi Buku Metode Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN


Kegiatan Penelitian


v Siapakah yang Perlu Meneliti ?

Penelitian adalah suatu kegiatan monopoli para ahli, orang – orang di laboratorium memang sedang melaksanakan penelitian, penyelidikan di dalam bidang ilmu pengetahuan alam, akan tetapi penelitian bukan hanya boleh dan dapat dilakukandi bidang ilmu pengetahuan alam saja juga dapat di seluruh bidang ilmu. Masih banyak orang terpelajar yang beranggapan bahwa meneliti adalah tugas para ahli, professor, doctor. Sangat disayangkan sekali apabila anggapan semacam itu merembes ke mahasiswa. Pada waktu belum ada ekuivalen tesis atau skripsi, mahasiswa masih serius mempelajari metodelogi penelitian karena akan merupakan bekal untuk mengadakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi atau tesisnya. Siapapun boleh menelitibahkan dengan tegas dikatakan bahwa sarjana harus dapat meneliti, karena hanya dengan penelitianlah ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah. Semua orang dapat mengadakan penelitian walaupun prosedur dan kualitas penelitiannya berbeda – beda, barang siapa ingin meningkatkan hasil untuk apa saja yang sedang ia tekuni, membutuhkan kegiatan penelitian.


v Bagaimana Penelitian Dilakukan ?

Pertanyaaan ini mempunyai makna yang jawabannya tidak lain adalah jenis – jenis cara penelitian atau jenis penelitian ditinjau dari caranya :

§ Operation/Action Research, suatu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksnakan tanpa mengubahsistem pelaksanakannya. Sebetulnya antara keduanya tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang sedang berlangsung, sedangkan action research menunjuk pada tindakan.
§ Eksperimen, suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi ( secara ilmiah metodelogis, ada 3 cara menyisihkan factor non-eksperimen : secara fisik dalam bentuk percobaan di lab, secara selektif, dengan memanipulasi statistic ) factor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.


v Apa yang Diteliti ?

Pertanyaan tersebut apabila dijawab maka kita akan menjelaskan tentang objek penelitian, ruang lingkup objek penelitian pendidikan adalah hal – hal apa saja yang berhubungan dengan pendidikan. Penelitian yang berobjek pada masalah – masalah persekolahan ( pada kurikulum, siswa, guru, personal non guru, pengelolaan, sarana pendidikan, pembiayaan, lembaga pendidikan, dll ) bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program belajar mengajar agar tercapai prestasi belajar secara maksimal dilakukan dengan meneliti kaitan antara sekolah dan luar sekolah.



Ragam Penelitian


Banyak sekali ragam penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat, dan variabel.


Ø Penelitian Ditinjau dari Tujuan,

Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab – sebab atau hal – hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu ( penelitian eksploratif ). Mengadakan percobaan dan penyempurnaan inilah yang digolongkan sebagai penelitian developmental/penelitian pengembangan. Penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain disebut penelitian verifikatif.


Ø Penelitian Ditinjau dari Pendekatan.

Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam penelitian, yaitu
1) Pendekatan longitudinal/bujur
2) Pendekatan cross – section/silang.

Jika kita hubungkan dengan pengambilan data secara kontinu, maka pendekatan silang merupakan kompromi antara one shot method ( menembak satu kali terhadap satu kasus ), dan longitudinal method ( menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama ).


Ø Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu

Berkenaan dengan jenis spesialisasi dan interes, maka tentu saja bidang ilmu yang diteliti banyak sekali ragamnya menurut siapa yang mengadakan penelitian. Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah : terhadap pendidikan, keteknikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, olah raga, dll.


Ø Penelitian Ditinjau dari Tempatnya.

Penelitian memang banyak dilakukan di lab, untuk masa sekarang yang bisa diteliti di lab bukan monopoli ilmu pengetahuan alam saja, tapi banyak bidang termasuk penelitian bahasa. Selain di lab, penelitian juga dapat dilakukan di perpustakaan. Penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan yang mencakup dalam bahasa di perpustakaan. Penelitian yang paling banyak dilakukan adalah penelitian kancah / lapangan.


Ø Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel.

Variabel adalah hal – hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjuk variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Variabel = variasi, ubahan karena dapat berubah – ubah.


Cara Mengadakan Penelitian


§ Persyaratan Penelitian

Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju, pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian usaha – usaha manusia. Ada tiga syarat penting dalam mengadakan penelitian, yaitu :
1) Sistematis, dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2) Berencana, dilaksanakan dengan adanya unsur dipikirkan langkah – langkah pelaksanaannya.
3) Mengikuti konsep ilmiah, mulai awal sampa akhir kegiatan penelitian mengikuti cara – cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.


§ Prosedur Penelitian

Tugas mengumpulkan data sama dengan membagi dan mengumpulkan kuesioner atau mengolah data sama dengan tabulasi dan menghitung. Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian maka terdapatlah berturut – turut bentuk – bentuk laporan penelitian berupa makalah/paper hasil pembahasan buku – buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Walaupun namanya berbeda – beda sehubungan dengan luasnya masalah, dalamnya tinjauan permasalahan dan manfaat yang diharapkan dari tiap – tiap jenis penelitian, namun secara garis besar persyaratannya sama. Prosedur sama artinya dengan langkah – langkah adalah sebagai berikut :

1) Memilih masalah
2) Studi pendahuluan
3) Merumuskan masalah
4) Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis
5) Memilih pendekatan
6) Menentukan variabel dan sumber data
7) Menentukan dan menyusun instrument
8) Mengumpulkan data
9) Analisis data
10) Menarik kesimpulan
11) Menulis laporan


Memilih Masalah


Dari Mana Masalah Diperoleh ?

Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Bagi orang – orang yang belum berpengalaman meneliti, menentukan atau memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari – hari karena menjumpai hal – hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja bisa dari membaca buku, dan yang lainnya. Penelitian akan berjalan baik karena peneliti menghayati dan mendalami masalah.


Masalah dan Judul Penelitian

Masalah atau permasalahan penelitian dapat dilihat dari rumusan judulnya, factor – factor kondisi ada yang bersumber dari diri penelitian maupun dari luar. Ada empat hal yang harus dipenuhi bagi terpilihnya masalah atau judul penelitian yaitu harus sesuai dengan minat peneliti, harus dapat dilaksanakan, harus tersedia factor pendukung dan harus bermanfaat. Dua hal yang pertama bersumber dari peneliti ( factor intern ) dan dua terakhir bersumber dari luar peneliti ( factor ekstern ).


Jenis Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian sering pula disebut dengan istilah problem atau problematic, peneliti mempermasalahkan fenomena atau gejala atas tiga jenis, yaitu :

1) Problema untuk mengetahui status & mendeskripsikan fenomena.
2) Problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih
3) Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena


Merumuskan Judul

Ada orang yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul dapat diketahui kehendak peneliti dengan kegiatannya itu. Juga sebaliknya. Judul penelitian yang lengkap diharapkan mencakup :

a) Sifat dan jenis penelitian
b) Objek yang diteliti
c) Subjek penelitian
d) Lokasi atau daerah penelitian
e) Tahun atau waktu terjadinya peristiwa.








Studi Pendahuluan


o Manfaat Studi Pendahuluan

Sangat besar manfaatnya bagi calon ahli peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan.
Studi pendahuluan dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dengan kedua adalah penemuan dan pengalaman. Memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara lebih sistematis dan intensif setelah studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek histories, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas lagi, situasi dewasa ini dan kemungkinan – kemungkinan yang akan datang ( Prof. Dr. Winarno Surakhmad ) :

1) Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
2) Tahu di mana/kepada siapa informasi dapat diperoleh
3) Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi
4) Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data
5) Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.

Manfaat lain dari studi pendahuluan adalah peneliti lebih yakin lagi bahwa penelitiannya perlu dan dapat dilaksanakan.


o Cara Mengadakan Studi Pendahuluan

Sumber pengumpulan informasi untuk mengadakan studi pendahuluan ini dapat dilakukan pada 3 objek, yaitu apa yang harus dilihat, dihubungi, diteliti atau dikunjungi yang kira – kira akan memberikan informasi tentang data yang akan dikumpulkan. Objek tersebut dapat kita kenal dengan sebutan 3 P yang berupa tulisan – tulisan dalam kertas ( paper = dokumen, buku, majalah, atau bahan tertulis lainnya baik berupa teori, laporan penelitian atau penelitian sebelumnya ), manusia ( person = bertemu, bertanya dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia ), dan tempat ( place = lokasi, benda – benda yang terdapat di tempat penelitian ). Studi pendahuluan disebut juga pilot studi.





Memuruskan Masalah


§ Perlunya Merumuskan Masalah

Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul selengkapnya. Jenis penelitian dari sudut pandangan tujuan, pendekatan, subjek penelitian, sifat problematic. Rumusan penelitian menjadi singkat hanya mencantumkan ciri penelitian yang pokok saja.

§ Bagaimana Merumuskan Masalah

Agar judul penelitian tidak kelihatan panjang, maka yang disebutkan hanya ciri yang ditonjolkan oleh peneliti saja. Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, maka harus memulai membuat rancangan/desain penelitian terlebih dahulu. Desain penelitian harus ada judul penelitian penegasan masalah, alasan mengadakan penelitian, penegasan masalah alasan mengadakan penelitian, tujuan meneliti, kegunaan hasil penelitian, landasan teori, penelaahan kepustakaan, metodelogi, langkah – langkah jadwal kerja, dan pembiayaan.


Merumuskan Anggaran Dasar


§ Pengertian

Peneliti harus dapat memberikan sederatan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahannya. Asumsi tersebut diberi nama asumsi/anggapan dasar yang juga merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian. Anggapan dasar/postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik yang dapat merumuskan postulat yang berbeda ( Prof. Dr. Winarno S., M.Sc. Ed ). Di dalam penelitian anggapan – anggapan semacam ini sangat perlu dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Peneliti perlu merumuskan anggapan dasar : agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti, untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian, dan guna menentukan dan merumuskan hipotesis.





§ Cara Menentukan Anggapan Dasar

Seseorang yang masih merasa ragu – ragu terhadap sesuatu hal, tentu saja tidak dapat dengan pasti menentukan anggapan bagi hal tersebut. Kita tidak dapat dengan pasti menentukan daerah tersebut sebagai wilayah penelitian yang menyangkut masalah mahasiswa. Sebagai bahan pendukung anggapan dasar, peneliti sebaiknya melakukan studi perpustakaan untuk mengumpulkan teori – teori dari buku maupun penemuan dari penelitian. Merumuskan suatu anggapan dasar, bukanlah pekerjaan mudah. Ini membutuhkan suatu pemikiran, renungan, dan analisis masalah sehingga boleh jadi bisa dianggap sukar bagi siapa saja, terutama yang belum terbiasa meneliti maka diperlukan latihan.



Merumuskan Hipotesis


§ Pengertian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis berasal dari dua kata ( hypo = di bawah, dan thesa = kebenaran ). Hipotesis peneliti harus berpikir bahwa hipotesisnya itu dapat diuji yang sebelumnya peneliti harus mengumpulkan data – data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis itu. Hal yang sangat perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa ia tidak boleh mempunyai keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya bisa membantu memenuhi keinginannya atau memanipulasi data sedemiikian rupa sehingga mengarah keterbuktian hipotesis, peneliti harus bersikap objektif terhadap data yang terkumpul. Hipotesis sangat penting sebagai pedoman kerja dalam penelitian namun tidak semua penelitian berorientasikan hipotesis. Jenis penelitian yang eksploratif, survey atau kasus biasanya tidak berhipotesis.


§ Jenis – Jenis Hipotesis

Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu :
Hipotesis kerja/alternative ( Ha ) menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau perbedaan antara dua kelompok dan hipotesis nol/statistik ( Ho ) karena biasanya dipakai dalam penelitian yang sifatnya menghitung
§ Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis.

Perumusan hipotesis dilakukan secara hati – hati setelah peneliti memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang kuat dan juga dapat terjadi perumusan hipotesis benar tetapi ada kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Kesalahan penarikan kesimpulan tersebut barangkali disebabkan karena kesalahan sample, perhitungan ada pada variabel lain yang mengubah hubungan antara variabel belajar dan prestasi yang pada saat pengujian hipotesis ikut berperan.


§ Cara Menguji Hipotesis

Di dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis maka Ha diubah menjadi Ho. Daerah kritik/signifikasi merupakan daerah penolakan hipotesis, sebaliknya daerah yang terletak di antara dua daerah kritik yang tidak diarsir daerah penerimaan hipotesis disebut daerah non signifikasi.


§ Penelitian Tanpa Hipotesis

Semua penelitian pasti berhipotesis, jika ada yang tidak berhipotesis penelitian tersebut dirasa kurang yang diharapkan menentukan jawaban sementara yang akan diujikan berdasarkan data yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada dan butir – butirnya sudah disebut dalam problematika maupun tujuan penelitian. Hipotesis hanya dibuat jika yang dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan, penelitian eksploratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga. Pendapat kedua ini maka mungkin sekali di dalam penelitian banyaknya hipotesis tidak sama dengan banyaknya problematika dan tujuan penelitian.


Memilih Pendekatan


§ Jenis – jenis Pendekatan

Penentuan variabel penelitian dan pemilihan pendekatan sebenarnya dilakukan maju mundu, bolak – balik. Variabel penelitian memang sangat menentukan bentuk atau jenis pendekatan, pendekatan juga tidak dapat diabaikan peranannya dalam mentukan perincian vcariabel secara teliti. Berbagai jenis penelitian menurut penelitian, pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung dari sudut pandangannya :
a) Jenis pendekatan menurut tekinik samplingnya ( pendekatan populasi, sample, kasus. )
b) Jenis pendekatan menurut timbulnya variabel ( pendekatan non eksperimen, eksperimen )
c) Jenis pendekatan menurut pola – pola atau sifat penelitian non eksperimen ( penelitian kasus, kausal komparatif, korelasi, histories, filosofi )
d) Jenis penelitian menurut model pengembangan/pertumbuhan ( one shot model, longitudinal model, cross section model )
e) Jenis penelitian menurut desain atau rancangan penelitian ( rancangan rambang lugas, ulangan, factorial )

Penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal – hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarkat yang bersangkutan dan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif dan dapat dikatakan sebagai gabungan antara tindakan bermakna dengan prosedur penelitian, cirinya adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran.


§ Penentuan Pendekatan

Rancangan pendekatan penelitian banyak dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya variabel, dan jenis variabel juga dipengaruhi oleh jenis pendekatan masih ada factor lain yang juga tidak penting artinya, yaitu :
Tujuan penelitian, waktu dan dana yang tersedia, tersedianya subjek penelitian, dan minat atau selera peneliti. Walaupun masalah penelitiannya sama, tapi kadang – kadang peneliti dapat memilih satu di antara dua atau lebih jenis pendekatan penelitian yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah. Ada alternative pendekatan yang dapat di ambil yaitu :
Studi deskriptif survey : mengumpulkan data sebanyak – banyaknya mengenai factor – factor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar lalu menganalisis factor tersebut untuk dicari peranannya terhadap prestasi
Studi eksperimen : dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel lalu dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar dengan menggunakan teknik eksperimen peneliti bebas menentukan rancangan eksperimen mana yang sesuai diantara yang telah disebutkan
§ Survei sebagai Salah Satu Pendekatan.

Mengadakan survey merupakan mengumpulkan banyak data, informasi atau keterangan tentang sesuatu hal secara meluas. Suatu kegiatan penelitian menuntut adanya tiga persyaratan ( sistematis, berencana, mengikuti prosedur ilmiah. Survey dapat dilakukan secara sistematis meliputi siapa pelaksananya, dilaksanakan dimana, kapan, berapa lama, apa saja yang dilihat, data apa yang dikumpulkan, menggunakan instrumens apa, bagaimana cara menarik kesimpulan dan bagaimana cara melaporkan dan dapat dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Jadi, survey bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih, survey bertujuan untuk memantapkan suatu rencana. Survey semacam ini dapat berstatus sebagai studi pendahuluan dalam rangkaian langkah – langkah penelitian.


§ Penelitian Penelusuran, Pendekatan yang Jarang Disentuh.

Sebuah pendekatan penelitian yang sangat jarang dikenal apalagi digunakan adalah penelitian penelusuran, dari arti kata menelusuri dapat diketahui bahwa kegiatan yang ada dalam penelitian adalah mengikuti jejak seseorang yang sudah pergi/sesuatu yang sudah lewat. Contoh penelitian penelusuran dapat dilakukan terhadap lulusan sebuag SLTP, untuk melihat dampak suatu kegiatan penataran.


Menentukan Variabel


o Pengertian dan Macam Variabel

Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, gejala adalah objek penelitian sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Variabel dapat di bedakan atas yang kualitatif dan kuantitatif. Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu :
1) Variabel diskrit / nominal / kategorik karena hanya dapat di kategorikan atas dua kutub yang berlawanan diberi symbol laki – laki, perempuan, dan gambar telepon
2) Variabel kontinum, dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu :
a. Variabel ordinal : variabel yang menunjukan tingkat – tingkatan diberi symbol gambar 3 orang yang berbeda tingginya
b. Variabel interval : variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti, diberi symbol gambar termometer.
c. Variabel ratio : variabel perbandingan dalam hubungan antar sesamanya merupakan sekian kali diberi symbol gambar kayu penggaris.


o Variabel dan Data

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan data adalah hasil pencatatan peneliti baik yang berupa fakta maupun angka dan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Sesuai dengan macam variabel maka data juga mempunyai jenis sebanyak variabelnya.


o Variabel sebagai Objek Penelitian

Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas/independent variabel X, variablel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat/dependent variabel Y. variabel lingkungan belajar diartikan terdiri dari lingkungan belajar dirumah sebagai satu variabel/sub variabel dan disekolah sebagai variabel lain, variabel sebagai konsep dapat dimengerti sebagai sesuatu yang mempunyai nilai luas ( lingkungan belajar ), maupun sempit.


o Pentingnya Memahami Variabel

Memahami variabel dan kemampuan menganalisis setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti, memang tidak mudah menganalisis variabel dan sub variabel membutuhkan kejelian & kelincahan berpikir pelakunya. Memecahkan variabel menjadi sub variabel ini juga disebut kategorisasi dan dapat diartikan sebagai indicator variabel. Kategori, indicator, sub variabel ini akan dijadikan pedoman dalam merumuskan hipotesis minor, menyusun instrumens, mengumpulkan data dan kelanjutan langkah penelitian lain. Semuanya itu akan menghasilkan kesimpulan yang besar dan sempit. Menentukan sub variabel peneliti harus selalu berpikir bagaimana cara mengumpulkan data. Kesalahan yang sering terjadi pada waktu menganalisis sub variabel adalah sub variabel akibat dari variabel terikat, ada lagi kesalahan lain yaitu variabel lain yang juga merupakan penyebab terpengaruhinya variabel terikat. Tujuan kategorisasi variabel adalah agar peneliti memahami dengan jelas permasalahan yang sedang diteliti makin terperinci kita memahami masalah maka makin bermutu pemecahannya. Oleh karena itu, hipotesis mayor dapat dipecah menjadi hipotesis minor sesuai penjabaran variabelnya.


o Memahami Variabel yang Bermakna

Kegiatan penelitian memerlukan pengorbanan dari peneliti berupa dana, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu, hasil peneliti harus memiliki manfaat yang besar agar imbang dengan pengorbanannya. Variabel penelitian ada dua hal yang diperhatikan yaitu :

1) Sifat variabel dibedakan menjadi dua menurut sifatnya, yaitu :
a. Variabel statis, variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya
b. Variabel dinamis, variabel yang dapat diubah keberadaannya berupa pengubahan, peningkatan, dan penurunan.
2) Status Variabel, semua variabel mempunyai status penting, namun jika dibandingkan antara dua status kita dapat menentukan mana yang lebih bermakna dalam penelitian. Variabel I merupakan penyebab untuk variabel II yang mempunyai status sebagai sesuatu yang akan dilihat peranannya terhadap variabel II.

Sumber Buku


Prosedur Penelitian , Suatu Praktek, oleh Prof. Dr. Suharsini Arikunto

- Cetakan kesebelas April 998 (edisi Revisi IV)

- Cetakan keduabelas, November 2002 (Edisi Revisi v)

Diterbit oleh:

PT. RINEKA CIPTA. Jakarta

Jl. Jend. Sudirman. Kav 36-A Blok- B No 5 Jakarta 10 210

Telp (021) 5736640. 5737645

Fax: (021) 57111985

Anggota IKAPI

Di cetak oleh:

PT. Asdi Mahastya, Jakarta

Rabu, 26 September 2007

Tugas Blog 2

1) Metode ilmiah menyebabkan ilmu bersifat logis (dapat di nalar ), metodis ( menggunakan metode ilmiah), sistematis ( dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai kompleks sehingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien ) dan berlaku umnum ( jika diuji kembali oleh orang lain maka hasilnya tetap sama ), yang inti dari metode ilmiah adalah mampu berpikir logis, analitis, dan empiris ( nyata ). Uraian metode ilmiah untuk Biologi adalah :
a) Perumusan masalah, proses kegiatan ilmiah dimulai saat manusia tertarik terhadap sesuatu ( Ritchie Colder ), ketertarian ini karena manusia mumpunyai sifat perhatian. Pada saat manusia tertarik terhadap sesuatu, sering dalam pikirannya timbul berbagai pertanyaan yang sebagai suatu masalah ( John Dewey ). Proses menemukan masalah ini dikenal sebagai perumusan masalah yang merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan diecahkan sehingga menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternative cara untuk menyelesaikan masalah.
b) Penyusunan kerangka berpikir/dasar dan landasan teori merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai factor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan disusun secara rasional berdasarkan penemuan ilmiah yang telah teruji kebenarannya menggunakan pola pikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi ( buku – buku laporan hasil penelitian orang lain, wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung di lingkungan ) yang akan berguna sebagai dasar menarik hipotesis.
c) Penarikan hipotesis, hipotesis merupakan dugaan/jawaban sementara ( karena mengandung kebenaran yang bersifat logis dan teoritis ) terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan orang lain dan sesuatu yang harus dilakukan bagi seorang peneliti, anda bisa menyusun hipotesis bila anda melakukan suatu penelitian. Hipotesis disusun sebagai jawaban permasalahan yang dapat dibuktikan secara empiris melalui eksperimen.
d) Pengujian hipotesis, dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh melalui percobaan/eksperimen yang akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan penarikan kesimpulan.
e) Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima, jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima dan sebaliknya.
2) Teori adalah pendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli, pendapat ahli yang bersifat teoritis itu biasanya berisi “ konsep “ ( pengertian / definisi ) dan “ prinsip “ ( aplikasi / cara – cara pelaksanaan dari konsep tersebut ), teori berkembang melalui penelitian ilmiah dan dapat diuji dalam hal kemantapan internalnya ( jika penelitian ulang dilakukan orang lain menurut langkah – langkah yang sama pada kondisi yang sama pula maka akan diperoleh hasil yang konsisten ), dan penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan meneliti yang mampu berpikir logis, analitis, dan empiris ( sesuai kenyataan) atau suatu penelitian yang tersusun rapi ( sistematik ) dan terkontrol berdasarkan atas data empiris. Sebuah penelitian akan berhasil dengan baik apabila langkah – langkah metode ilmiahnya dikuasai dengan benar, langkah – langkah yang teratur itu telah terpolakan sampai batas tertentu dan diakui umum. Metode dan penelitian ilmiah merupakan dua komponen penting dalam melakukan aktivitas ilmiah. Jadi hubungan antara keduanya saling terkait yang tidak bisa dipisahkan walaupun bisa maka akan tidak seimbang
3) Jika dalam penelitian kita mengutip sumber dari orang lain, maka kita harus mencantumkan identitas, judul, dan waktu/tahun penelitian orang tersebut untuk mengetahui dari mana kita mengutipnya jika tidak maka orang lain yang membaca penelitian kita tidak tahu itu hasil dari kita atau orang lain.

Minggu, 16 September 2007

metode penelitian

Pengaruh Enzim Organik Campuran terhadap Kualitas Bibit Bawang Daun dalam penyimpanan
Kebiasaan penanaman bawang daun oleh petani di Indonesia menggunakan anakan, induk dan hampir tidak ada yang menggunakan biji. Pengiriman bbibit keluar daerak sering mengalami kerusakkan sebelum sampai ketempat tujuan. Panelitian bertujuan mengetahui pengaruh enzim organik campuran guna mengetahui pengaruhnya terhadap daya simpan bibit bawang daun. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap di laboratorium dan rancangan acak kelompok untuk dilapangan, dengan model rancangan petak-petak terpisah dengan 3 ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa bibit bawang daun dapat disimpan maksimum 6 hari dengan syarat batangnya tidak terendam larutan Dufic 508 dosis 0,1 ml/l air dan bibit yang ukurannya besar mampu menstimulir aktivasi metabolisme sel dalam bentuk rendahnya kerusakan bibit dan berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Interaksi perlakuan terbaik adalah menggunakan Dufif 508 dosis 0,1 ml/l air dan ukuran bibit super yang disimpan di dalam ruangan tertutup.