Rabu, 26 September 2007

Tugas Blog 2

1) Metode ilmiah menyebabkan ilmu bersifat logis (dapat di nalar ), metodis ( menggunakan metode ilmiah), sistematis ( dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai kompleks sehingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien ) dan berlaku umnum ( jika diuji kembali oleh orang lain maka hasilnya tetap sama ), yang inti dari metode ilmiah adalah mampu berpikir logis, analitis, dan empiris ( nyata ). Uraian metode ilmiah untuk Biologi adalah :
a) Perumusan masalah, proses kegiatan ilmiah dimulai saat manusia tertarik terhadap sesuatu ( Ritchie Colder ), ketertarian ini karena manusia mumpunyai sifat perhatian. Pada saat manusia tertarik terhadap sesuatu, sering dalam pikirannya timbul berbagai pertanyaan yang sebagai suatu masalah ( John Dewey ). Proses menemukan masalah ini dikenal sebagai perumusan masalah yang merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan diecahkan sehingga menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternative cara untuk menyelesaikan masalah.
b) Penyusunan kerangka berpikir/dasar dan landasan teori merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai factor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan disusun secara rasional berdasarkan penemuan ilmiah yang telah teruji kebenarannya menggunakan pola pikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi ( buku – buku laporan hasil penelitian orang lain, wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung di lingkungan ) yang akan berguna sebagai dasar menarik hipotesis.
c) Penarikan hipotesis, hipotesis merupakan dugaan/jawaban sementara ( karena mengandung kebenaran yang bersifat logis dan teoritis ) terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan orang lain dan sesuatu yang harus dilakukan bagi seorang peneliti, anda bisa menyusun hipotesis bila anda melakukan suatu penelitian. Hipotesis disusun sebagai jawaban permasalahan yang dapat dibuktikan secara empiris melalui eksperimen.
d) Pengujian hipotesis, dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh melalui percobaan/eksperimen yang akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan penarikan kesimpulan.
e) Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima, jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima dan sebaliknya.
2) Teori adalah pendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli, pendapat ahli yang bersifat teoritis itu biasanya berisi “ konsep “ ( pengertian / definisi ) dan “ prinsip “ ( aplikasi / cara – cara pelaksanaan dari konsep tersebut ), teori berkembang melalui penelitian ilmiah dan dapat diuji dalam hal kemantapan internalnya ( jika penelitian ulang dilakukan orang lain menurut langkah – langkah yang sama pada kondisi yang sama pula maka akan diperoleh hasil yang konsisten ), dan penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan meneliti yang mampu berpikir logis, analitis, dan empiris ( sesuai kenyataan) atau suatu penelitian yang tersusun rapi ( sistematik ) dan terkontrol berdasarkan atas data empiris. Sebuah penelitian akan berhasil dengan baik apabila langkah – langkah metode ilmiahnya dikuasai dengan benar, langkah – langkah yang teratur itu telah terpolakan sampai batas tertentu dan diakui umum. Metode dan penelitian ilmiah merupakan dua komponen penting dalam melakukan aktivitas ilmiah. Jadi hubungan antara keduanya saling terkait yang tidak bisa dipisahkan walaupun bisa maka akan tidak seimbang
3) Jika dalam penelitian kita mengutip sumber dari orang lain, maka kita harus mencantumkan identitas, judul, dan waktu/tahun penelitian orang tersebut untuk mengetahui dari mana kita mengutipnya jika tidak maka orang lain yang membaca penelitian kita tidak tahu itu hasil dari kita atau orang lain.

Minggu, 16 September 2007

metode penelitian

Pengaruh Enzim Organik Campuran terhadap Kualitas Bibit Bawang Daun dalam penyimpanan
Kebiasaan penanaman bawang daun oleh petani di Indonesia menggunakan anakan, induk dan hampir tidak ada yang menggunakan biji. Pengiriman bbibit keluar daerak sering mengalami kerusakkan sebelum sampai ketempat tujuan. Panelitian bertujuan mengetahui pengaruh enzim organik campuran guna mengetahui pengaruhnya terhadap daya simpan bibit bawang daun. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap di laboratorium dan rancangan acak kelompok untuk dilapangan, dengan model rancangan petak-petak terpisah dengan 3 ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa bibit bawang daun dapat disimpan maksimum 6 hari dengan syarat batangnya tidak terendam larutan Dufic 508 dosis 0,1 ml/l air dan bibit yang ukurannya besar mampu menstimulir aktivasi metabolisme sel dalam bentuk rendahnya kerusakan bibit dan berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Interaksi perlakuan terbaik adalah menggunakan Dufif 508 dosis 0,1 ml/l air dan ukuran bibit super yang disimpan di dalam ruangan tertutup.